Pentingnya Menerapkan Sikap Empati Di Sekolah Inklusi


PENTINGNYA MENERAPKAN SIKAP EMPATI
DI SEKOLAH INKLUSI
Pendidikan Buat Anak Berkebutuhan Khusus di Sumsel Terus ... 
      Negara Indonesia telah menjamin pendidikan bagi seluruh warganya. Hal tersebut ditegaskan dalam Undang-Undang Dasar 1945 pasal 31 ayat 1 yang menyatakan bahwa “Setiap warga negara berhak mendapatkan pendidikan”  yang berarti bahwa Negara Indonesia telah memberikan jaminan program pendidikan bagi seluruh warganya tanpa terkecuali, termasuk mereka yang memiliki perbedaan (mempunyai hambatan) yang biasanya disebut anak berkebutuhan khusus.
      Anak berkebutuhan khusus merupakan mereka yang mengalami kelainan atau penyimpangan dari kondisi rata-rata anak normal pada umumnya baik dari segi fisik, kecerdasan, indera, komunikasi, perilaku sehingga membutuhkan suatu layanan khusus untuk dapat mengoptimalkan potensi yang ada dalam dirinya. (Sunaryo Kartadinata, dkk. 2002: 134).
      Anak ABK membutuhkan layanan pendidikan yang menunjang segala kebutuhan khususnya, salah satu layanan pendidikan bagi ABK adalah sekolah inklusi.Sekolah inklusi merupakan sekolah reguler yang mengkoordinasikan dan mengintegrasikan siswa reguler serta siswa penyandang disabilitas dalam program pendidikan yang sama.
      Pendidikan inklusi hingga kini masih dianggap asing di kalangan masyarakatserta dalam pelaksanaanya terdapat tantangan dalam penerimaan ABK. Fakta dilapangan menunjukkan bahwa Orangtua anak ABK hawatir anaknya tidak bisa diterima oleh teman-temanya di sekolah inklusi, hawatir akan mendapatkan bullying dari teman-temannya. Tindakan bullying menyebabkan siswa berkebutuhan khusus merasa terkucilkan. Hal itu terjadi karena kurangnya rasa empati dari siswa reguler terhadap anak ABK.
      Empati merupakan kemampuan menempatkan diri sendiri dalam posisi orang lain dan menghayati pengalaman orang tersebut (Ahmad Pramudya, 2009:97).Sikap empati terhadap siswa ABK mampu menumbuhkan karakter anak. Selain itu, kompetensi sosial anak berkebutuhan khusus mengalami kemajuan, terutama dalam hal kepercayaan diri sehingga mampu berbaur dengan siswa normal lainnya. Dengan rasa percaya diri tersebut siswa berkebutuhan khusus dapat menunjukkan dan mengoptimalkan kemampuan atau bakat yang dimiliknya(Laksana, 2009).
Sikap empati yang dimiliki oleh siswa sangat berpengaruh dengan kecakapan sosialnya. Dimana semakin tinggi kecakapan sosial yang dimiliki oleh siswa, maka siswa akan mampu membentuk hubungan yang baik dengan lingkungannya, serta dapat membuat orang yang berada di sekitarnya merasa nyaman. Sehingga sikap empati sangatlah penting untuk dimiliki oleh setiap siswa agar dapat membentuk pribadi yang memiliki etika yang baik dalam bersikap maupun bertindak.

DAFTAR PUSTAKA
Indra Soefandi dan S. Ahmad Pramudya. 2009. Strategi Mengembangkan Potensi Kecerdasan Anak. Jakarta: Bee Media Indonesia.
Laksana, N. 2009. Studi Pada Pendidikan Anak Usia Dini Rumah Citra Yogyakarta. Laporan (Tidak diterbitkan). Salatiga: Program Studi Bimbingan dan Konseling, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga.
Sunaryo Kartadinata, dkk. 2002. Bimbingan Di Sekolah Dasar. Bandung: CV. Maulana.


No comments

Powered by Blogger.